Perencanaan kegiatan usaha
“ Berjualan Sembako Keliling di Pedesaan ”
A. Jenis dan Alasan Pemilihan Jenis Kegiatan Usaha
Dalam perencanaan kegiatan usaha ini, saya mempunyai sebuah ide usaha yaitu berjualan sembako keliling di daerah pedesaan. Jenis kegiatan usaha ini meliputi penjualan berbagai macam sembako, antara lain beras, gula, minyak, telur, terigu, susu, garam dan gas. Cara penjualan yang akan dilakulan dalam usaha ini yaitu dengan berkeliling di daerah pedesaaan dengan menggunakan kendaraan mobil pick-up.
Alasan pemilihan usaha ini adalah karena di daerah pedesaan masih jarang dijumpai toko kelontong yang menyediakan berbagai macam jenis sembako. Dengan berjualan sembako keliling semacam ini, maka warga masyarakat di daerah pedesaan akan semakin mudah dalam memenuhi kebutuhan pokok mereka.
Kegiatan usaha ini memiliki tujuan yang lain yaitu untuk mendapatkan pasar yang lebih luas lagi dalam berjualan sembako ini. Sehingga dengan demikian dapat diperkirakan bahwa keuntungan yang akan diperolah menjadi lebih besar.
B. Tempat Pelaksanaan Kegiatan Usaha
Dalam usaha berjualan sembako ini pada umumnya pembeli yang menghampiri toko penjual sembako untuk memenuhi kebutuhan pokoknya, sehingga dalam hal ini lokasi toko harus strategis, dalam arti mudah dijangkau
Akan tetapi berbeda dengan usaha yang saya lakukan, disini bukan pembeli yang menghampiri penjual, tapi penjual lah yang berkeliling menghampiri pembeli di desa-desa.
Bisa juga pembeli yang ingin membeli sembako menghubungi kami (penjual) untuk kemudian barang yang dibeli diantarkan ke tempat pembeli. Hal ini lah yang mungkin menarik bagi konsumen karena konsumen tidak perlua membuang waktu dan tenaga untuk pergi mencari toko sembako.
C. Ketenagakerjaan
Mengenai tenaga kerja, dalam kegiatan usaha ini kami tidak mengambil pekerja dari luar karena dirasakan sudah cukup dilakukan bersama anggota keluarga sendiri. Hal ini dikarenakan dalam kegiatan usaha ini tidak memerlukan kegiatan ekstra yang membutuhkan ketrampilan khusus. Dan proses dalam pelaksanaan kegiatan ini juga tidak membutuhkan proses produksi yang memakan waktu yang lama dengan tenaga kerja yang banyak.
D. Waktu Pelaksanaan Kegiatan Usaha
Pelaksanaan kegiatan usaha ini tidak dapat disusun secara teratur dalam penjualannya. Kegiatan penjualan tidak dilakukan setiap hari, dalam perencanaannya kegiatan penjualan hanya akan dilakukan sebanyak 3 kali dalam satu minggunya.
E. Pelaksanaan Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha penjualan sembako keliling ini akan dilaksanakan dengan cara berkeliling di daerah pedesaan. Barang dagangan diperoleh dari agen yang menyediakan berbagai macam sembako, dengan demikian pengambilan barang dagang dalam jumlah yang cukup besar di agen tertentu akan dapat mengurangi biaya variabel, karena pengambilan barang yang lebih besar cenderung akan lebih murah. Cara penjualan akan dilakukan dengan berkeliling di daerah pedesaan dengan menggunakan kendaraan angkut jenis pick-up.
Sistem pembayaran bagi pembeli bisa dilakukan dengan cara cash atau kontan, dan bisa juga dilakukan dengan kredit atau utang dengan catatan pembayaran utang dibatasi waktunya oleh pihak penjual.
Selain dengan berkeliling masih ada satu cara lagi dalam berjulan sembako ini yaitu dengan delivery order, dimana pembeli menghubungi penjual, maka penjual akan mengantarkan barang yang dipesan oleh si pembeli untuk diantar ke tempat pembeli tersebut.
F. Perhitungan BEP
Tengkulak dilakukan satu kali untuk berjualan satu bulan.
· Biaya Tetap :
1. Kendaraan Angkut : Rp. 19.000.000,-
2. BBM Kendaraan : Rp. 1.000.000,- +
Total Biaya Tetap : Rp. 20.000.000,-.
Biaya tetap diperhitungkan untuk jangka waktu 10 tahun.
· Biaya Variabel :
1. Beras 10 kw @Rp.7.000,- : Rp. 7.000.000,-
2. Gula 5 kw @Rp. 9600,- : Rp. 4.800.000,-
3. Minyak goreng 50 lt @Rp. 12.000,- : Rp. 600.000,-
4. Terigu 50 kg @Rp. 4500,- : Rp. 225.000,-
5. Telur 1 kw @Rp. 12.000,- : Rp. 1.200.000,-
6. Susu 100 kaleng @Rp. 9000,- : Rp. 900.000,-
7. Garam 50 bks @Rp. 2.000,- : Rp. 100.000,-
8. Gas :
Tbg Kecil 50 @Rp. 14.000,- : Rp. 700.000,-
Tbg besar 20 @Rp. 70.000,- : Rp. 1.400.000,- +
Total Biaya Variabel : Rp. 16.925.000,-
· Jika modal dihitung per hari, maka dalam 1 hari memerlukan modal :
Rp. 16.925.000 : 30 hari = Rp. 564.000,- per hari
· Rata-rata keuntungan dalam setiap 1 kali jualan adalah Rp. 200.000,-
· BEP :
BEP = Biaya tetap (th) : kontribusi per unit (harga jual-biaya variabel)
= 3.000.000 : 200.000
= 15 kali jualan.
Namun apabila satu hari berjualan dagangan habis, maka sudah tidak rugi bila dihitung secara keseluruhan untuk menutup penyusutan mobil.
PERENCANAAN KEGIATAN USAHA
“BERJUALAN SEMBAKO KELILING
DI DAERAH PEDESAAN”
Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Pendidikan Kewirausahaan
Dosen Pengampu : RB. Suharta, M.Pd
Oleh :
Asri Nurwianti
10102241029
PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2012
0 komentar:
Posting Komentar